Ismail, Ismail (2021) Dinamika jadwal waktu salat di Indonesia. Disertasi thesis, UIN Walisongo Semarang.
Full text not available from this repository.Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah cara pandang manusia terhadap metode perhitungan jadwal salat di Indonesia. Kriteria dalam perhitungan waktu salat yang telah lama dianggap mapan, kini kembali diperbincangkan dengan alasan tidak sesuai dengan temuan ilmiah. Studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: (1) Mengapa terjadi dinamika dalam penyatuan jadwal salat di Indonesia? (2) Bagaimana peran Kementerian Agama dalam menghadapi dinamika perubahan jadwal salat di Indonesia? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi kepustakaan.
Data yang dijadikan sebagai bahan analisis adalah hasil wawancara dengan pihak Kementerian Agama pusat, karya-karya dalam bentuk buku, keputusan dan rekomendasi hasil temu kerja yang ada kaitannya dengan waktu salat. Semua data tersebut dianalisis dengan pendekatan astronomi dan sosiologi ilmu pengetahuan dengan model teknis analisis reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Kajian ini menghasilkan bahwa: (1) Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika dalam penyatuan jadwal salat di Indonesia. Pertama, faktor normatif yang melahirkan pola komunikasi vertikal dalam lembaga Kementerian Agama Republik Indonesia. Pola komunikasi vertikal membuka peluang dalam melahirkan kebijakan berbeda dalam penyusunan jadwal salat dalam internal Kementerian Agama. Kedua, faktor belum adanya keseragaman kriteria dalam penyusunan pedoman jadwal salat dalam lembaga Kementerian Agama. (2) Dinamika perubahan jadwal salat di Indonesia terjadi pada internal dan eksternal lembaga Kementerian Agama. Perubahan terjadi pada kriteria dalam menyusun jadwal salat, yaitu ketinggian Matahari, nilai ketinggian tempat, dan nilai iḥtiyāṭ. Kementerian Agama yang berperan sebagai pengontrol, fasilitator, dan legislator telah melakukan upaya dalam menghadapi perubahan jadwal salat di Indonesia dengan melakukan Temu Kerja Evaluasi Hisab Rukyat tahunan, melakukan bimbingan teknis hisab rukyat, dan mengeluarkan buku rujukan tentang hisab rukyat.
ABSTRACT:
The development of science and technology has changed the way people view the method of calculating prayer schedules in Indonesia. The criteria for calculating prayer times, which have long been considered established, are now being discussed again on the grounds that they are not in accordance with scientific findings. This study aims to answer the questions: (1). Why are there dynamics in the unification of prayer schedules in Indonesia ?, (2). What is the role of the Ministry of Religion in dealing with the dynamics of changing prayer schedules in Indonesia ?.
These problems are discussed through a literature study. The data used as material for analysis are the results of interviews with the central Ministry of Religion, works in the form of books, decisions and recommendations for work meetings that have to do with prayer times. All data are analyzed is the approach to astronomy and sociology of science knowledge with technical model analysis of data reduction, data display, and conclusion.
This study results that: (1). There are two factors that cause dynamics in the unification of prayer schedules in Indonesia. First, the normative actor that gave birth to a vertical communication pattern within the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. The pattern of vertical communication opens up opportunities to create different policies in the preparation of prayer schedules within the Ministry of Religion. Second, there is no uniformity of criteria in the preparation of prayer schedule guidelines within the Ministry of Religion. (2). The dynamics of changing prayer schedules in Indonesia occur internally and externally to the Ministry of Religion. Changes occur in the criteria in preparing the prayer schedule, namely the height of the sun, the value of the altitude, and the value of iḥtiyāṭ. The Ministry of Religion, which acts as controller, facilitator, and legislator, has made efforts to deal with changes in prayer schedules in Indonesia by conducting annual Hisab Rukyat Evaluation Work Meetings, conducting technical guidance on reckoning rukyat, and issuing reference books on reckoning rukyat.
Keywords: Astronomy, Prayer Schedules, Ministry of Religion.
Statistic
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | 500 Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 520 Astronomi |
Divisions: | Perpustakaan > Disertasi Dosen/Tendik |
Depositing User: | Admin Repo |
Date Deposited: | 15 Mar 2024 03:29 |
Last Modified: | 15 Mar 2024 03:29 |
URI: | https://repository.iainlhokseumawe.ac.id/id/eprint/391 |